Minggu, 21 November 2010



Curug Putri Perlu Sentuhan

KECAMATAN Sirampog merupakan salah satu daerah lumbung padi dan juga penghasil sayuran di wilayah Kabupaten Brebes, tanah

pertaanian diwilayah ini cukup subur sehingga mayoritas warga disini menjadikannya sebagai mata pencaharian untuk menopang

perekonomian mereka.

Sebagian besar wilayah Kecamatan Sirampog yang ada dibagian utara wilayah Kabupaten Brebes ini berada pada dataran tinggi

(pegunungan) dengan suhu udara yang cukup sejuk. Selin dikenal sebagai lumbung padi dan daerah penghasil sayuran, Kecamatan

Sirampog juga memiliki potensi wisata alam salah satunya yakni air terjun yang biasa di sebut warga sekitar curug Putri.

Curug Putri ini berada di dukuh Padanama masuk wilayah Desa Mendala yang dapat ditempuh selama 30 menit perjalanan dengan

kendaraan dari pertigaan Kalisalak Desa Benda ruas jalan utama Tegal-Purwokerto. Sesampainya di Desa Mendala, kita masih

harus melanjutkan perjalanan menuju dukuh Padanama.

Akses jalan menuju lokasi Curug Putri memang cukup sulit selain belum diaspal, pengunjung yang ingin melihat keindahan alam

Curug Putri juga hanya dapat mengakses dengan menggunakan kendaraan sampai di pertengahan Dukuh Padanama. Sisanya kita harus

menempuhnya dengan berjalan kaki menyusuri pematang sawah dan jalan setapak sejauh 500 meter, medan perjalanan juga cukup

berat karena harus melalui tebing cukup terjal.

Sesampainya dilikasi, Radar Tegal yang berkesempatan melihat langsung pesona keindahan alam Curug Putri Rabu (2/12),

merasakan suasana alam yang masih asri. Curug Putri merupakan air terjun setinggi lebih kurang 35 meter dihiasi dengan

tebing batu disisinya membentuk ukiran alami.

Menurut Dirman (40) salah seorang warga Desa Padanama mengatakan, sebelumnya Curug Putri memiliki dua pancuran air yang juga

sering disebut curug kembar. Namun seiring perjalanannya, debit air semakin mengecil sehingga hanya menyisakan satu air

terjun saja.

"Sejak saya lahir disini, orang tua sudah menyebut lokasi ini dengan nama Curug Putri. Saya sendiri tidak tahu sejarahnya,

namun mereka sempat bercerita mengenai keberadaan seorang putri yang dikaitkan dengan curug tersebut. Sebelumnya memnag air

yang terjun ada dua, tapi sekarang tinggal satu karena debitnya berkurang," kata dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar