Sabtu, 20 November 2010

Wisata Alam dan Budaya Diwilayah Selatan Kabupaten Brebes

Wisata Alam dan Budaya Diwilayah Selatan Kabupaten Brebes

PAGUYANGAN - Menyusuri keindahan serta keunikan potensi wisata diwilayah Kabupaten Brebes bagian selatan, teramat sayang untuk dilewatkan, kondisi alam yang berada di bawah kaki gunung Slamet ini memanjakan mata para pegunjung dengan manyajikan panorama keasrian alam dan hutan.

Jika selama ini masyarakat luas telah mengenal telaga ranjeng dengan jutaan ikan lele jinak yang dapat berinteraksi dengan pengunjung yang mendatangi lokasi wisata di wilayah Kaligua, Kecamatan Paguyangan. Kali ini kita akan mengunjungi lokasi lain dengan kondisi keasrian alam yang tidak kalah menarik.

Candi Pangkuan, berlokasi di wilayah Dukuh Kembang Desa Cilibur Kabupaten Brebes atau sekita 8 kilometer dari jalur utama Tegal-Purwokerto wilayah Kecamatan Bumiayu. Selain nama candi Pangkuan warga sekitar Desa cilibur juga terbiasa menyebut lokasi ini dengan nama alas tua (Hutan berusia tua), menurut cerita yang berkembang dimasyarakat, konon dahulunya lokasi ini merupakan tempat pertemuan dari beberapa petinggi kerajaan di tanah jawa.

Selain keindahan alam dengan kerimbunan pohon yang diperkirakan berusia ratusan dan beberapa prasasti batu yang ada didalam lokasi ini,  satu daya tarik lain lokasi wisata ini adalah keberadaan ratusan ekor kera yang hidup dilokasi candi,

Kepala Desa (Kades) Cilibur Sukirno mengatakan, didalam perlembangannya saat ini lokasi Candi pangkuan semakin banyak dikunjungi, utamanya pada hari-hari libur.

"Meski namanya belum terkenal seperti Kebun teh Kaligua maupun telaga ranjeng, namun saat ini mulai banyak yang meminati keindahan alam serta daya tarik yang ada di candi Pangkuan ini," ungkapnya Kamis (11/11).

Lokasi candi Pangkuan sendiri berada di tanah kas Desa seluas 4,5 hektar, lokasi itu secara tidak langsung menjadi kawasan hutan lindung sehingga masyarakat dengan sadar turut serta memelihara kelestariannya.

"Disini tidak ada masyarakat yang berani menebang pohon, selain dinilai keramat, masyarakat juga merasa ikut memiliki hutan lindung yang juga memiliki potensi wisata itu," jelasnya.

Karena memang belum dikelola secara maksimal, lokasi wisata ini masih dapat secara bebas didatangi pengunjung tanpa adanya tiket tanda masuk. Didalam lokasi juga terdapat sebuah patung dan beberapa makam yang dinamai oleh warga dengan nama kuburan Hindu.

"Sayang beberapa diantaranya telah dicuri orang yang tidak bertanggung jawab, namun demikian saat inni pemerintah Desa bersama warga masyarakat saat inni telah bertekad untuk dapat memaksimalkan potensi yang ada ini dengan jalan turut serta memelihara semua yang ada didalam lokasi candi," kata Sukirno.

Sama halnya dengan ikan lele yang berada di telaga ranjeng, ratusan ekor keraa yang hidup dilokasi candi juga dapat diajak berinteraksi dengan pengunjung. Mereka tidak segan-segan mendekat dan mengambil makanan yang sengaja disodorkan pengunjung.

Lokasi lainn yang juga menyimpan peninggalan budaya adalah Candi Arca, lokasinya berada di Dukuh Krikil Desa Wanatirta masih berada di Kecamatan Paguyangan.

Sama halnya dengan Candi Pangkuan, Candi Arca juga memiliki situs peninggalan yang secara turun-temurun dipelihara oleh warga masyarakat disana. Didalam candi yang berada di tengah-tengah hutan kopi tersebut, terdapat dua buah patung berukuran tinggi sekitar 50 centimeter yang dipercayai merupakan patung brahmana dan seorang putri.

Bagi yang berminat untuk berwisata alam dan budaya, tidak ada salahnya jika mengunjungi lokasi Candi Pangkuan dan candi arca ini.(pri)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar